Selasa, 11 Agustus 2009

Singosari Cikal Bakal Majaphit

Kamis, 30/07/2009 16:55 WIB

Perumahan Elit Kuno Kerajaan Singosari Ditemukan
Muhammad Aminudin - detikSurabaya


Perumahan Elit Kerajaan Singosari/M Aminudin
Malang - Pusat Penelitian Dan Pengembangan (Puslitbang) Balai Arkeologi Nasional menemukan perumahan elite kuno zaman Kerajaan Singosari. Kini tim masih melakukan pemetaan terhadap temuan yang berada di Dusun Bungkuk, Desa Pagentan, Kecamatan Singosari, Malang.

Proses penggalian sendiri dilakukan sejak 22 Juli 2009 tepatnya di arah timur barat Kompleks Candi Singosari. Dari dua titik penggalian ditemukan sejumlah barang peninggalan abad 10 -13 masehi Dinasti Shung.

Diantaranya, uang kepeng dari perunggu, serpihan tembikar, guci, wowong atau atap rumah, teko, keramik porselen, gacuk, mangkok, cepuk mirip wadah bedak, cucuk atau kendi yang semuanya peninggalan zaman Dinasti Shung abad 10 - 13.

Menurut Ketua Tim Puslitbang Balai Arkeologi Nasional Amelia mengatakan, berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa daerah atau kawasan ini merupakan kompleks atau perumahan elit pada zaman Kerajaan Singosari pada abad 10 sampai masehi.

"Barang-barang yang kita temukan ini hanya dimiliki oleh masyarakat dari kalangan atas atau elite. Bukan milik dari masyarakat biasa," ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (30/7/2009).

Dalam ekskavasi melibatkan delapan orang ini tim melakukan penggalian di atas lahan seluas empat meter dengan kedalaman satu meter. Mereka juga membersihkan lumpur dan kotoran pada benda kuno yang ditemukan setelah penggalian (eskavasi) situs permukiman zaman Kerajaan Singosari. Struktur batu bata juga kembali ditemukan merupakan kompleks hunian masyarakat. Sebelumnya, ekskavasi telah dilakukan tahun 2002 di lokasi yang sama.

Sementara informasi yang dihimpun, dalam penggalian itu tim peneliti menemukan benda kuno di kompleks tersebut berupa berupa batu ambang pintu, umpak, batu candi, dan arca dari batu andesit di kedalaman 3 meter. Saat itu juga ditemukan batu bata berukuran 20 x 30 x 6 cm.

"Semua temuan telah kita lakukan pendataan dan membersihkan. Agar kita mudah dalam meneliti barang-barang tersebut," imbuh Amelia.

"Rumah kalangan menengah ke bawah terbuat dari gedhek (anyaman bambu)," kata Ketua tim peneliti permukiman kuno zaman Kerajaan Singosari.

Sampai kini peneliti belum berhasil menemukan lokasi istana kerajaan Singosari, karena penelitian tentang permukiman kuno belum dilakukan maksimal.

"Setelah kita menemukan permukiman kuno, baru kita dapat menemukan dimana letak istana kerajaan," ungkap Amelia.

Amelia menambahkan, dalam ekskavasi di Bungku ini, juga ditemukan lempengan batu adesit dan batu bata berukuran besar yang berserakan di halaman rumah-rumah warga.

Batu Adesit ini merupakan bekas reruntuhan 8 candi di sekitar Candi Singosari. Sedangkan batu bata ukuran 60 x 40 centimeter merupakan pondasi permukiman kuno.

Sementara untuk membedakan batu batu besar itu dibutuhkan uji laboratorium untuk mengetahui arang sekam yang melekat di batu bata. Agar diketahui jaman pada masa batu bata itu digunakan.(fat/fat)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tidak ada komentar: