Kita sadar dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak dampak terjadi pada perkembangan budaya bangsa.
Situs ini adalah sekelumit andil dalam melestarikan budaya bangsa yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara Indonesia. Mari kita curahkan isi hati kita disini dan urun rembuk biar sekecil apapun hingga kesenian dan budaya tetep bisa lestari, anggun dan berwibawa di negeri sendiri
Moga-moga ini akan menjadi sumbangan yang sangat berarti budaya & pariwisata nusantara.
Gb. 1. Prasasti Ngrawan, di sela-sela lereng gunung Merbabu dan gunung Telomoyo, kec. Getasan – Semarang
Kita tahu bahwa banyak sekali peninggalan situs-situs arkeologi di berbagai belahan bumi Nusantara yang kita cintai ini.
Beribu-ribu, bahkan berjuta -juta mungkin situs bekas dinasti kerajaan yang mendahului di negeri yang bernama Indonesia ini.
Namun perawatan dan pemanfaatan situs belum seperti yang kita harapakan.
Masih telalu banyak situs srkeologi yang belum terekspos, mungkin hanya sekedar tercatat,...tapi mungkin pula ada yang belum diketahui sma sekali keberadaannya.
Makanya sudah sejak dini aku mulai menularkan kepedulian terhadap harata benda yang tak ternilai ini kepada anak-anakku. Kalau bukan kepada mereka-meraka generasi penerus bangsa ini, kepada siapa lagi kita berharap ?
Di beberpa gambar ini ada beberapa contoh lokasi situs yang belum tekspos, ada yang dekat rumah, ada pula yang jauh. sengaja akau ajak anak-anakku untuk mulai mengenal dan membayangkan kehiduapan di masa lampau.......
Sebelum Majapahit, Shingasari,.... ada dinasti Mataram yang megah pula...
Gb. Prasasti Plompongan, Desa Plompongan – Salatiga,
Dianggap cikal-bakalnya kota Salatiga, namun berangka
tahun kerajaan Kalingga.
Gb. 5. Prasasti Plompongan – Salatiga
Sebelum Majapahit, Shingasari,.... ada dinasti Mataram yang megah pula...
Situs-situs seperti :
Prasati Ngrawan di selal-sela kaki gunung Merbabu namun di lereng gunung Andong
Prasasti Plompongan, dianggapo cikal-bakalnya kota Salatiga,namun berangka tahun kerajaan Kalingga.
Candi Wurung yang deket rumah, di desa Plandi, kec. Mertotyudan Magelang
Gb. 6.- 7. Candi Wurung, dekat rumah tinggal kami, di Desa Plandi,Kecamatan Mertoyudan, Magelang. Aku mulai mengenalkan cinta sejarah pada anak-anakku dan mempopulerkan istilah Arkeowisata.
Gb. 3. Batu-bata di ekitar candi Wurung,yang ukurannya raksasa dan bentuknya aneh, atau tidak lzim
Candi di jaman Mataram kuno., ternyata juga sudah menggunakan teknologi batu-bata. Batu-suadha banyak yang hilang diambil penduduk sekitar sebagai fondasi atau bagian lain dari rumah mereka.
Mengorbankan Sri Mulyani Lebih Murah Dibandingkan Boediono
Dalam pemberitaan di The Jakarta Post, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disebut telah membuat kesepakatan dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, untuk mencopot Sri Mulyani bulan depan. Sri Mulyani disebut dikorbankan dalam kasus Century.
Hal ini dinilai ada benarnya. Dalam kasus Century, mengorbankan Sri Mulyani memang dinilai paling mudah daripada pejabat yang lebih tinggi.
"Spekulasi ini mungkin ada benarnya. Dalam kasus ini memang paling mudah dan paling murah ya mengorbankan Sri Mulyani," ujar pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi pada detikcom, Senin (18/1/2010).
Burhanudin menjelaskan resistensi mengorbankan Sri Mulyani dibandingkan dengan mengorbankan Boediono, jauh lebih sedikit. Sri Mulyani dipandang tidak memiliki back up politik di parlemen. Sehingga, mengorbankan Sri Mulyani dianggap tidak akan menimbulkan perselisihan dengan sekutu politik SBY.
"Saat itu Boediono memang Gubernur BI, tetapi posisi politiknya saat ini sebagai wapres. Jauh lebih sulit untuk mencopot wapres. Kalau mencopot menteri keuangan kan memang hak Presiden. Lebih mudah," terang Burhan.
Mengenai isu bahwa SBY merasa kecewa karena Sri Mulyani kurang berkoordinasi soal bailout Century, Burhan menjelaskan alasan apa pun bisa dicari. Ada kemungkinan elite-elite politik menurunkan target dari Boediono ke Sri Mulyani.
"Mungkin kalau mengincar Boediono, elite-elite itu takut disangka masih mengincar kursi RI-2. Mungkin mereka menurunkan targetnya setelah bertemu dengan elite Demokrat. Jadilah Sri Mulyani (sebagai target)," analisisnya.
Komentar :
Jika benar isu ini , dalam arti benar-benar akan terjadi...... sunggugh sayang...berarti benarlah keyakainan masyarakat banyak, bahwa pansus hanyalah ajang menggoyang jabatan mencari peluang....... sayang sungguh sayang.....