Minggu, 04 Oktober 2009

Kapan Bangsaku Mau Maju ?

Belum Apa-apa, Tommy Soeharto Sudah Dicalonkan sebagai Presiden
Putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra, menyampaikan visi dan misinya saat mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar di Gedung Granadi, Jakarta, Kamis (10/9). Pemilihan ketua umum akan dilaksanakan pada Musyawarah Nasional Partai Golkar di Pekan Baru, Riau, pada 4 Oktober mendatang.
Jumat, 11 September 2009 | 03:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum resmi calon ketua umum Partai Golkar periode 2009-2014 Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto terpilih memimpin partai berlambang pohon beringin, ternyata sudah ada suara yang menghendakinya maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Hal tersebut misalnya disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Daerah (DPD) Maluku Tengah Agustinus Rarsina pada acara silaturahmi dan buka bersama jajaran petinggi DPD tingkat provinsi dan kabupaten/kota, Kamis (10/9) di Gedung Granadi, Jakarta.

"Kita harapkan pada tahun 2014, Bung Tommy bisa jadi calon presiden RI," pekik Agustinus begitu diberikan kesempatan untuk bersuara. Hal ini langsung disambut tepuk tangan oleh sebagian tamu dan undangan yang hadir.

Agustinus menambahkan, "Kami percaya dengan sungguh-sungguh pernyataan (deklarasi) Bung Tommy (untuk memajukan Golkar). Semoga Bung Tommy diberkati Allah."

Beberapa petinggi DPD lainnya juga tidak ketinggalan menunjukkan dukungannya kepada putra bungsu Presiden HM Soeharto tersebut. "Saya siap mendukung dan memfasilitasi Pak Tommy menjadi ketua umum Partai Golkar," ujar Ketua DPD Sukoharjo Rusmanto.

Mendengarkan dukungan-dukungan dari sekian DPD yang hadir sore itu, Tommy Soeharto, yang pernah divonis penjara selama 15 tahun terkait kasus penembakan terhadap hakim agung Syafiuddin Kartasasmita, hanya tersenyum. Namun dirinya mengakui, tentang usulan pencalonan diri sebagai presiden terlalu dini.

Menurut Tommy, dirinya hendak fokus kepada Musyawarah Nasional ke-VIII Partai Golkar yang berlangsung di Pekanbaru, Riau, pada tanggal 4-7 Oktober mendatang. Tommy, pada kesempatan tersebut, berharap masa lalunya tidak akan mengganjal pencalonannya sebagai ketua umum Partai Golkar, yang saat ini tengah diemban oleh M Jusuf Kalla.

"Kita ini negara hukum. Semua ini saya serahkan kepada DPD untuk menilai, apakah (vonis penjara) itu dipolitisir atau tidak," imbuhnya. Sementara itu, menanggapi rencana Jaksa Agung Hendarman Supandji yang akan mengajukan peninjauan kembali terkait kalahnya pemerintah Indonesia di Guernsey, Inggris, dalam perkara uangnya di rekening Garnet Investment Limited di Banque Nationale de Paris dan Paribas cabang Guernsey, Tommy yakin pemerintah akan gagal.

Kemenangan, kata Tommy, tinggal masalah waktu saja. "Kita harapkan Kejaksaan Agung, ke depannya, lebih mengetahui hukum. Di Inggris tidak mengenal istilah peninjauan kembali," ujarnya.



Tidak ada komentar: